MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Senin, 31 Maret 2014

Ilmu

Oleh : Ferawati. S
(Siswi MTs S Maninjau kelas VII, T.P. 2013/2014, ditulis dalam memenuhi tugas kegiatan Muhadharah 28 Maret 2014)

Menuntut ilmu hukumnya wajib, dengan menuntut ilmu kita akan memperbanyak pahala. Allah akan memperbanyak pahala seseorang apabila orang itu menuntut ilmu dan membagi ilmu yang dipelajarinya kepada orang lain. Dan berdosalah orang yang memiliki ilmu dan tidak mengajarkan/membagi ilmu yang dipelajarinya kepada orang lain. Sungguh merugilah dia.
Allah menjamin seseorang berada di jalan-Nya ketika seseorang itu berangkat menuntut ilmu sampai ia kembali. Sebagaimana hadits Rasulullah saw :
“ Barang siapa yang berangkat (keluar) dalam menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai kembali.” (H.R. Tirmidzi)

Merugilah orang diluar sana yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dan melakukan hal yang tidak berguna. Oleh karena itulah, tuntutlah ilmu dan ajarkanlah ilmu yang kau pelajari itu kepada orang lain. 

Kewajiban Menuntut Ilmu

Oleh : Rani Yulia
(Siswi MTsS Maninjau T.P. 2013/2014 kelas VII, ditulis dalam rangka memenuhi tugas Muhadharah 28 Maret 2014)

Kita patut bersyukur kepada Allah karena kita sudah diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, dan kitapun sudah diberi tangan untuk menulis, diberikan kaki untuk melangkah menuntut ilmu, dan telinga untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru kepada kita. Dengan menuntut ilmu kita mengetahui apa mungkin tidak ketahui. Misalkan tentang sejarah perjuangan Nabi dan Rasul dalam mempertahankan agama Islam. Bagaimana akhlak yang baik dan kita mengetahui perbuatan yang dilarang Allah, dan mana yang harus dikerjakan.
Dalam berangkat menuntut ilmu kita berada di jalan yang diridhai Allah swt. sampai kita kembali, sebagaimana di dalam hadits yang berbunyi :

Barangsiapa yang berangkat (keluar) dalam menuntut ilmu maka ia berada di jalan Allah sampai kembali. (H.R. Tirmidzi) 

KISAH TELADAN RASULULLAH SAW

Oleh : Dina Wahyuni
(Siswi MTs S Maninjau Kelas VII, T.P. 2013/2014, ditulis dalam memenuhi materi pembelajaran Rohis Bina Remaja Islam
MTs S Maninjau, Kamis, 27 Februari 2014)

Semua orang berhak berbuat baik kepada sesama manusia, berbuat baik kepada seseorang yang tidak memandang baik dan buruknya orang tersebut. Karena berbuat baiik diukur berdasarkan bahwa seseorang membutuhkan bantuan kebaikan tersebut.
Rasulullah saw telah mencontohkan hal tersebut, seperti perbuatan baik Rasulullah saw kepada pengemis buta Yahudi di pasar yang setiap hari di datangi Rasulullah saw dengan membawa makanan untuknya.
Pesan :
Berbuat baiklah pada sesama manusia, jangan memandang seseorang baik buruknya untuk berbuat baik padanya. Teladanilah sifat yang telah dicontohkan Rasulullah saw, bagaimana beliau berbuat kebaikan. 

Kisah Teladan dari Rasulullah SAW

Oleh :
Rahmi Modesca
(Siswi MTs S Maninjau kelas VII T.P. 2013-2014, ditulis dalam kegiatan Rohis Bina Remaja Islam MTs S Maninjau, 27 Februari 2014)

Sesama manusia kita harus saling menghargai dan saling tolong menolong. Karena kita hidup di dunia ini bukan sendiri tetapi sosial. Apabila ada orang yang mencaci, kita harus sabar dan tidak dendam kepada orang yang mencaci kita. Seperti kisah pengemis Yahudi buta yang mencaci maki Rasulullah saw.
Seorang pengemis buta selalu mencaci beliau, tetapi beliau malah bebuat baik padanya dengan cara memberi makan dengan menyuapi, setiap hari beliau melakukan hal demikian. Beliau tidak pernah memberi tahu kepada pengemis Yahudi yang buta itu bahwa beliau adalah orang yang sering dicacinya.
Ketika Rasulullah saw telah wafat, Abu Bakar menemui pengemis tersebut dan memberinya makan. Bertanyalah pengemis tersebut siapa yang memberi ia makan, karena caranya berbeda dengan orang yang biasa menyuapinya. Abu Bakar menjelaskan bahwa yang selalu menyuapinya tersebut adalah Rasulullah saw. Pengemis Yahudi itu menangis menyesali perbuatannya  yang telah mencaci Rasulullah saw, akhirnya iapun masuk Islam.
Jadi, sesama manusia janganlah saling mencaci dan saling menghargailah. Di dunia ini tidak ada yang sempurna, hanya Allahlah yang sempurna.  

" Rohis Mengubah Jalan Hidupku "

Oleh : Irvan Pratama Putra
(Siswa Kelas VII MTs S Maninjau T.P. 2013-2014, ditulis dalam kegiatan ROHIS 27 Maret 2014)

Rohis adalah semacam kegiatan ekskul sekolah. Rohis yang berisi pembinaan pada diri seseorang. Rohis berfungsi untuk membimbing, membina mengajak seorang muslim untuk berbuat kebajikan. Keutamaan rohis adalah, didalam rohis terdapat ajaran Islam yang mendalam dan dapat diterapkan dalam kehidupann sehari-hari. Rohis juga dapat mengubah kepribadian seseorang, mengubah maksiat menjadi kebajikan. Manfaat rohis sangat banyak, diantaranya dapat memperkuat keyakinan dan memperkuat iman dan taqwa.
Pembelajaran dalam rohis ialah membaca al-Qur’an, mehami hadits-hadits, akhlak terhadap Allah dan manusia. Di dalam rohis kita juga dapat mempelajari, melakukan, dan mengajak orang lain kejalan kebenaran melalui ibrah-ibrah.

Dalam kehidupan, rohis ini bagaikan cahaya dalam kegelapan, karena dari rohislah kita dapat mengendalikan diri, menjaga nafsu. Pesan saya kepada kawan seiman, setakwa, mari kita manfaatkan hidup ini dengan sebaik-baiknya, kita perluas pengetahuan iman dan taqwa, kita  bina diri kita. Kita jaga diri kita dengan rohis. Kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Kalau bukan kita siapa lagi ?