MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Selasa, 24 Juli 2012

Pesantren di Alam Siswa Baru MTs Panyinggahan Maninjau


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hanya kepada Allah swt lah yang layak kita mengucapkan puji syukur. Shalawat buat Rasulullah saw. 


Sebagaimana layaknya penerimaan siswa baru tiap tahun pelajaran, setiap sekolah/madrasah menggelar agenda tahunan yang dikenal dengan MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Biasanya pelaksanaan MOS  dilaksanakan selama tiga hari, sebagai upaya perkenalan bagi siswa terhadap sekolah/madrasah yang akan mereka tempati, termasuk mengenal warga sekolah.

MTs Panyinggahan Maninjau, menyadari instansi berlabelkan Islam, bercita-cita membangun kejayaan Islam, merupakan lembaga dakwah, upaya melahirkan kader-kader ulama, maka menggelar rangkaian kegiatan terhadap siswa baru selain MOS ( tidak hanya berkutat pada MOS ). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang telah mentradisi dan mengakar. Kegiatan penanaman nilai-nilai Islam secara murni dan konsekwen. Penanaman ruh keberagamaan yang benar, berpedoman pada al-Quran dan Sunnah. Ya, Pesantren di Alam. Kegiatan ini merupakan kegiatan ke-4 dari perjalanan perjuangan menghidupkan kembali MTs Panyinggahan Maninjau yang dulunya dikenal sebagai sikola panyinggahan, yang mana MTs ini sempat mati suri selama lebih kurang dua tahun.

Pesantren di Alam merupakan kegiatan bagi siswa baru yang akan menduduki pendidikan di MTs Panyinggahan Maninjau, dengan pemberian materi-materi ke-Islaman, pemondokan ditenda, dan seabrek kegiatan penanaman mental spiritual serta tarbiyah jasadiyah dan pemahaman konsep Ukhuwah Islamiyah.
 Sungguh, Allah swt telah membuktikan janji-Nya, Allah akan menolong hamba-Nya yang menolong agama-Nya ( Lihat al-Quran surat Muhammad ayat 7 ). Hanya dengan modal sederhana, tanpa sepersenpun siswa diberikan beban pungutan untuk terealisasinya kegiatan tersebut, namun telah menghasilkan kegiatan yang cukup gemilang. 

Senin, 23 Juli 2012

MTs Panyinggahan Maninjau Hidupkan Ramadhan dengan Program Keagamaan


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada Allah swt, shalawat buat Rasulullah, saw. 

Ramadhan merupakan bulan penempaan diri, bagi kaum pelajar suatu momentum untuk menjadikan ramadhan sebagai tempat latihan menggemarkan diri dengan ibadah. Maka, peran instansi pendidikan dalam hal sangat dibutuhkan dan berada pada posisi terdepan. Diantaranya adalah merancang dan memprogramkan kegiatan-kegiatan bernuansa ruh spiritual yang mengarah pada pembentukan karakter keberagamaan.

Banyak sebenarnya yang dapat dilakukan instansi pendidikan dalam menghidupkan kegiatan-kegiatan ramadhan dilingkungannya. Tinggal lagi sejauhmana perhatian dan semangat instansi tersebut untuk bergerak mewujudkannya. Satu hal, semua itu hakikatnya bukan hanya tugas guru agama, tapi seluruh komponen yang terlibat dalam program  pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Tentunya dalam hal ini berlaku untuk instansi pendidikan yang dengan warganya secara keseluruhan adalah muslim.

Kebiasaan menyerahkan kegiatan keagamaan kepada guru agama saja merupakan  kesalahan konsep dalam penerapan pendidikan di lapangan, bukankah dalam setiap mata pelajaran dan apapun bentuk proses pendidikan yang mengarah pada pembentukan akal, emosi dan jiwa peserta didik kearah kematangan untuk mengenal siapa dirinya hingga mengenal siapa Tuhannya merupakan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan oleh agama ? Dalam hal ini adalah Islam.

Deskripsi ini merupakan suatu hal yang perlu menjadi bahan pemikiran, bahan pemikiran bagi instansi pendidikan yang seluruh warganya adalah muslim.

Tahun ini, Ramadhan 1433 H, Madrasah Tsanawiyah Swasta ( MTs S ) Maninjau, atau populer dengan sikola panyinggahan, berupaya mewujudkan hal tersebut dengan rancangan kegiatan ramadhan, seperti : bedah film Islami, tadarus, muhadharah, belajar kaligrafi, musikalisasi puisi islami, membaca cerpen islami, penghijauan, membuat mading Islami, praktek ibadah, hafalan ayat, bacaan shalat jenazah, serta kebersihan lokal dan keindahan taman.


Kita merancang, yang ketentuan berada pada Allah swt. Jika rancangan kita tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, toh kita setidaknya telah berupaya menancapkan nawaitu kebaikan, yang semoga dicatat sebagai amal shaleh, dan menjadi ilmu yang membawa manfaat.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh