MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Minggu, 12 Desember 2010

Partisipasi MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Kegiatan Gebyar 1 Muharram 1432 Kenagarian Maninjau

Assalaamu'laikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh


Puji syukur hanya milik Allah SWT yang telah menguatkan kita untuk selalu menata hati agar tetap penuh keikhlasan meniti jalan kebenaran yang telah ditetapkan-Nya
Shalawat buat Rasulullah SAW yang telah menanamkan nilai-nilai keteladanan Hijrah untuk dapat ditarik sebagai contoh hidup dalam mengarungi kehidupan yang dibebani banyak tanggung jawab

Bagi masyarakat kenagarian Maninjau pada umumnya, gebyar 1 Muharram merupakan suatu hal yang begitu spesial, berbagai rangkaian kegiatan dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Islam ini. Tahun yang ditetapkan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra berdasarkan usulan dari Ali bin Abi Thalib ra.

Pemerintah Nagari maninjau yang sekarang dipegang oleh Meliardi, S.Sos bekerja sama dengan elemen masyarakat Maninjau bahu membahu merangkai kegiatan menyambut tahun baru Islam. Tepatnya pada tanggal 09 Muharram 1431 H bertepatan dengan tanggal 06 Desember 2010 tahun orang-orang Masehi diadakan kegiatan menyambut tahun baru Islam dimulai pada sore hari hingga larut malam.
    
Rangkaian kegiatan sore dimulai dengan pawai Drumband siswa-siswi MTs Panyinggahan Maninjau lalu disusul dengan penampilan atraksi Drumband tersebut di depan kantor Wali Nagari Maninjau sebagai lokasi inti dari kegiatan menyambut gebyar 1 Muharram 1432.

Penampilan Drumband MTs Panyinggahan Maninjau ini membuktikan kepada khalayak ramai, bahwa Madrasah yang hanya berstatus swasta namun mampu untuk menerjunkan prestasi kepada umat dan mengatakan kepada masyarakat bahwa :
" MTs Panyinggahan Maninjau, madrasah berbasis keagamaan dan berstatus swasta, sekolah yang dianggap murah namun bukan sekolah murahan, kami mampu untuk memberikan dan berpartisipasi dalam bentuk apapun untuk tegaknya nilai-nilai Islam. "  


 
Kegiatan di malam hari menyambut 1 Muharram 1432 H kenagarian Maninjau pawai obor yang diikuti oleh seluruh       DIDIKAN SHUBUH   ( DDS ) yang berada dikenagarian Maninjau, terdiri dari lima DDS, yakni :







1. DDS Darusslam dari MDA Dasrusslam Jorong Kukuban
2. DDS Ummil Qura dari MDA Bancah Jorong Bancah
3. DDS Masjid Raya dari jorong Kubu Baru
4. DDS Air Baru dari MDA-MTI Air Baru Jorong Pasar
5. DDS Al-Ihsan dari MDA Al-Ihsan jorong Gasang

Partisipasi para pemuda yakni mengiringi kegiatan pawai obor dengan " TAMBUA" sehingga jalan-jalan dibanjiri umat manusia dengan harapan semangat mereka seluruhnya adalah demi kejayaan Islam ...
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan Tabligh Akbar yang diselingi dengan kegiatan dari anak-anak DDS yang ada dikenagarian Maninjau.

Inilah sekelumit kegiatan gebyar Muharram yang ditunaikan pemerintah kenagarian Maninjau dan elemen masyarakat Maninjau yang memiliki kepedulian besar terhadap harga diri Islam dan kaum Muslimin. Mudah-mudahan menjadi contoh teladan bagi generasi muda agar lebih peduli pada ghirah perjuangan Islam dengan membangun kegiatan-kegiatan yang memiliki ruh untuk membangkitkan kejayaan Islam, dari pada merancang kegiatan-kegiatan yang hanya mengumbar hawa nafsu, seperti pesta band tanpa kontrol, orgen tunggal dengan nyanyian yang merusak pendengaran serta penampilan-penampilan amburadul para artis kampungan dengan suara tak karuan luar biasa dahsyatnya ...
Fa'tabiru ya ulil abshar la'allakum turhamun !!!

KEMAJUAN SUATU KAMPUNG DITENTUKAN OLEH PEMIMPIN YANG SHALEH ...  MASYRAKAT YANG THAAT ... DAN ...GENERASI MUDA YANG RAJIN BERIBADAH ... SERTA KAUM PEREMPUAN YANG MENUTUP     AURAT !!!

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Senin, 15 November 2010

Sejauhmanakah Keikhlasan Kita Menyerahkan Anak Kita Untuk Dididik Oleh Guru ???

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Puji Syukur hanya milik Allah Rabbul 'Izzati, Shalawat tercurah buat Rasulullah SAW

Kenapa ???... orang yang diamanahi mendidik generasi bangsa ...dikenal sebagai sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ... kepada mereka tersandar harapan munculnya generasi-generasi gemilang ... malah sekarang posisi mereka terombang-ambing diantara kebingungan dalam menetapkan metode pendidikan yang tepat untuk diterapkan pada anak didik ... Hari ini selalu ada aturan yang dibuat untuk para pendidik yang lebih dikenal dengan sebutan guru ini, terutama mengenai bagaimana metode menyelesaikan masalah anak didik yang bermasalah. Pemberitaan yang paling santer adalah kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa selaku anak didik yang harus medapatkan pembinaan. Diantaranya adalah orang tua yang tidak rela anaknya dihukum jika melakukan kesalahan. Maka tidak lucu lagi jika sekarang ada guru yang dilaporkan kepihak kedinasan disaat dianggap melakukan kekerasan terhadap siswa, lalu guru tersebut diadili oleh atasannya.

Duhai ...
Adakah guru yang berniat mencelakakan siswanya, ... adakah guru yang ingin menzalimi siswanya karena melakukan kesalahan ??? Dan benarkah guru melakukan kekerasan ? Atau hanya kekerasan yang dimaknai sepihak oleh orang tua atau pihak-pihak tertentu yang memilki kepentingan terselubung di dalamnya ? Kitapun mungkin sama-sama menyadari bahwa dalam dunia pendidikan hukuman semata-mata hanyalah penanaman efek jera, agar siswa menyadari serta bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya, dan hukuman merupakan proses pembelajaran ... namun mengapa orang tua tidak rela jika anaknya mendapatkan hukuman dari guru ???

Perlu kita renungkan kiranya salah satu diantara metode pendidikan yang dikemukakan oleh Ar-Rasyid terhadap Khalaf bin Ahmar yang merupakan guru dari putranya Muhammad al Amin :

" O Ahmar, Amirul Mukminin telah mempercayakan anaknya kepada Anda, kehidupan jiwanya dan buah hatinya. Maka ulurkan tangan Anda padanya, dan jadikan dia taat pada Anda. Ambillah tempat disisinya yang telah Amirul Mukminin berikan kepada Anda. Ajari dia membaca al-Quran. Perkenalkan dia sejarah. Ajak dia meriwayatkan syiir-syiir dan ajari dia sunnah-sunnah Nabi. Beri dia wawasan bagaimana berbicara dan memulai suatu pembicaraan secara baik dan tepat. Larang dia tertawa, kecuali pada waktunya. Biasakan dia menghormati orang-orang tua Bani Hasyim yang bertemu dengannya, dan agar ia menghargai para pemuka militer yang datang ke majlisnya. Jangan biarkan waktu berlalu kecuali jika Anda gunakan untuk mengajarnya sesuatu yang berguna, tapi bukan dengan cara yang menjengkelkannya, cara yang dapat mematikan pikirannya. Jangan pula terlalu lemah lembut, bila umpamanya ia mencoba membiasakan hidup santai. Sebisa mungkin, perbaiki dia dengan kasih sayang dan lemah lembut. Jika dia tidak mau dengan cara itu, Anda harus mempergunakan kekerasan dan kekasaran."
( Dikutip dari : Karya Besar Ibn Khaldun, Diterjemahkan oleh Ahmadie Thoha dari Judul Asli : Muqaddimah dengan judul terjemahan : Muqaddimah Ibn Khaldun, Penerbit Pustaka Firdaus : 2000, Jakarta, halaman 764 )

Maka ... belajarlah dari pesan Ar-Rasyid ini, bagaimana nilai sebuah keikhlasan dalam menyerahkan anak kepada sang guru agar mendapatkan pendidikan yang layak. Jika tidak ... lebih baik dididik saja anak kita dirumah mengapa harus diserahkan kepada orang lain ? Kalau jawabannya tidak mampu ... ya ... hargailah kemampuan orang lain yakni guru yang mendidik anak kita.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
           

       

Senin, 25 Oktober 2010

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Labor MTs Maninjau : Kerja Besar Untuk Cita-Cita Besar

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Kami mulai penyampaian ini dengan kata tiada kata pujian kecuali hanya untuk Allah SWT, shalawat buat sang pendidik profesional Rasulullah SAW

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin ... MTs Maninjau kembali mendapat pertolongan Allah SWT, sebuah bukti kebenaran dari sekian banyak ayat-ayat Allah SWT, yakni jika kita menolong agama Allah SWT pasti akan menolong kita dan akan menguatkan pijakan kaki kita ( Buka al-Qur'an surat Muhammad ayat 7 ). Demikianlah yang kami rasakan disaat mendapatkan bantuan tambahan bangunan pendidikan berupa Labor dari Kementrian Agama ( Kemenag ) Pusat.

Subhaanallaah ... sebuah nikmat yang tiada terkira, madrasah swasta yang sempat non aktif selama 2 tahun, yang awalnya hanya memilki bangunan mini untuk pendidikan yang bercita-cita besar membangun umat, hingga detik ini mengalami perkembangan pesat dengan bertambahnya beberapa bangunan baik dari swadaya masyarakat maupun bantuan dari pemerintah, diantaranya adalah bangunan labor yang hari ini dalam proses pembangunan.


Add caption

Disini sekelumit kami mencoba memaparkan proses pembangunan labor tersebut untuk sebuah transparansi.

Bangunan ini dirancang oleh Afriwandi Arlius, ST, MT pegawai PU Kabupaten Agam putra tunggal tokoh masyarakat Maninjau Ibu Hj. Zuhairah ( alm ).

Peletakan batu pertama bangunan ini dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 15 Oktober 2010 M, yang dihadiri oleh Muspika Kecamatan Tanjung Raya, Pengurus Yayasan Perguruan Islam ( YPI ) Maninjau, Pengurus Komite, Tokoh Masyarakat yang tentunya tanpa terkecuali Keluarga Besar MTs Maninjau.



Dalam kata sambutannya, Bapak Camat Tanjung Raya Kurniawan, S.Sos. M.AP mengatakan untuk pembangunan MTs Maninjau yang terpenting dibutuhkan kerjasama yang solid antara pihak madrasah dengan orang tua siswa termasuk dengan masyarakat. Beliau juga menegaskan ternyata MTs Maninjau mampu membangun kepribadiannya dengan menonjolkan kegiatan-kegiatan yang tidak kalah menarik dibandingkan sekolah-sekolah lain.

Pernyataan beliau tersebut tidak dapat disangkal, memang beliau sendiri menyaksikan dan melihat langsung kegiatan yang pernah ditunaikan MTs Maninjau, seperti penutupan kegiatan Masa Orientasi Siswa ( MOS ) yang dikolaborasikan dengan Trendi Alam ( Pesantren di Alam ) yang mana beliau langsung menutup kegiatan tersebut, ditandai dengan kegiatan api unggun pada malam penutupan.

           Peletakan Batu Pertama pembangunan labor yang disaksikan oleh undangan dan keluarga besar MTs Maninjau dilakukan langsung oleh Bapak Camat Tanjung Raya. Kemudian disusul dengan Ketua Komite MTs Maninjau Angku F.Z. Imam Putiah, beliau merupakan Sekretaris Camat ( Sekcam ) Kecamatan Tanjung Raya. Dilanjutkan ketua Yayasan Perguruan Islam ( YPI ) Maninjau Bapak Y. St, Makruf, Wali Nagari Maninjau Bapak Meliardi, S.Sos, dan Wali Jorong Kububaru Bapak Andesweri.







Disinilah kebersamaan itu terasa memiliki makna, kebersamaan yang dibangun dengan cita-cita besar untuk membangun peradaban besar. Satu hal yang penting dalam hal ini ungkapan yang pernah diungkapkankan Bapak Ketua Komite MTs Maninjau, yang bermakna MTs Maninjau memang sekolah murah, tetapi bukan sekolah murahan. Sebuah ungkapan sarat makna yang membutuhkan sebuah perjuangan panjang dan kesungguhan serta tanpa mengabaikan urgensi yang terpenting dari semua itu nawaitu ikhlas karena Allah SWT. 



Duhai ... para perindu generasi kahfi, generasi tangguh yang istiqamah dengan keyakinannya ...duhai para pecinta ilmu ... ilmu yang ditunaikan bukan secara dikotomis, tapi penuh dengan integrasi IMTAQ dan IPTEK ... disini wadah itu kami hamparkan ... kesempatan meraih asa itu kami tawarkan ... akankah hal ini terwujud ? Biar Allah SWT yang akan membuktikan segalanya. Yang terpenting sekarang kami lakukan apa yang kami bisa ... kami buat apa yang kami mampu ... dan kami yakin sesuatu yang ditunaikan jika dengan kesungguhan ... penuh dengan ikatan persaudaraan ... dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang ... bermuara pada ikhlas mengharap ridha Allah SWT, Insya Allah akan terwujud.

Assalaamu'alaikum Warhmatullaahi Wabarakaatuh  

Minggu, 17 Oktober 2010

Drumband MTs Maninjau Dalam Rangka Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke - 64

Atraksi Drumband MTs Maninjau dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke - 64 di depan Balairong Sosial dan Kantor Camat Kecamatan Tanjung Raya
Duhai ...
Siapa bilang madrasah/sekolah swasta yang dibangun dengan semangat keikhlasan dikatakan tidak bermutu, walaupun MTs Maninjau dibangun dengan tertatih-tatih namun mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang katanya sekolah negri yang disuplai oleh pemerintah ...Salah satunya ini ... Drumband MTs Maninjau ikut andil dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI
Disinilah kami ingin membuktikan kesungguhan itu ... 

MTs Maninjau ...
Memang sekolah murah ...tapi bukan sekolah murahan ...
Apakah murahan namanya dengan penampilan siswa yang terjaga kebersihan dan keindahannya ...  satu lagi ... tetap berpegang pada syariat Islam ???

Rabu, 13 Oktober 2010

HUKUMAN TERHADAP SISWA, BENARKAH GURU YANG SALAH ?

Assalaamu'alikum waramatullaahi wabarakaatuh
Puji syukur hanya kehadirat Allah swt, shalawat buat Rasulullah SAW
Menyikapi fenomena kemarahan berbagai kalangan terhadap HUKUMAN TERHADAP SISWA oleh guru dianggap ' kekerasan '  yang dilakukan oleh guru terhadp siswa, saya ingin mengajak kita merenung terutama pada orang tua dan pihak-pihak yang selalu memposisikan guru pada pihak yang salah.
Pertama. 
Pernyataan ini saya kutip dari pernyataan Cak Prass, saya dapatkan dari forum diskusi facebook Alumni IKIP Negeri Malang : 
Mencermati berita yang saat ini ada di media massa,... uhh ngeri!!

Seorang guru menampar siswa... dimutasi
Guru yang menindak murid lari putar lapangan, diperiksa kepolisian...

Padahal, "...Pendidikan tanpa hukuman adalah kejam...".
Pendapat ini sulit dinalar maknanya, tetapi dapat kita lihat hasilnya. Kenakalan siswa di jaman dulu secara kuantitas maupun kualitas tak sebrutal saat ini. (sayang nggak ada data maupun grafiknya). Tetapi Insya Allah opini saya mendekati kenyataan.

Saat ini para Pendekar Hak Azazi, yang haus popularitas dan sok pintar berkoar tentang teori psikologi atau apapun membuat konsep baru tentang pendidikan,... hasilnya... tawuran dan perkelahian pelajar toh semakin marak, bahkan mahasiswapun jadi moviestar-nya (????)

Apakah kita dendam saat jemari kita diketok penggaris karena kuku kita panjang ? Apakah kita sakit hati saat "godheg" kita dipelintir karena kita gondrong ? dan apakah hanya karena itu berkurang hormat kita ke Guru-guru kita ??

So,.... apa pendapat anda..
(Perlu diketahui, saya saat ini tidak berprofesi sebagai pengajar, hanya orangtua siswa yang tidak rela pendidikan hilang maknanya)
Kedua
Dari sumber yang sama, pernyataan ini diungkapkan oleh Ifan :
Saya sependapat dgn pak Cras,makna hukuman itu bagi org tua udah seperti virus yg harus dibasmi, jd para guru bingung sekarang hrs berbuat apa karena perilaku anak didik yg kurang dan orang tua yg terlalu membela anak anaknya.KOMNAS HAM berkoar koar ANAK ITU JGN DIHUKUM. Tapi dalam didaktik pengajaran guru itu ada yg namanya hukuman untuk efek jera,tp nampaknya itu tidak berlaku lagi saat ini. mereka membuat perlindungan anak,tp pernahkah mereka turun dan berbuat langsung didepan kelas selama hampir19 tahun,menghadapi anak didik.SEHARUSNYA PEMERINTAH MELINDUNGI PARA GURU. Bukan malah menghukum Guru. Pemerintah dpt membuat suatu keputusan tentang hukuman yg dpt diberikan kepada murid,sanksinya apa,agar guru dpt melakukanya.Atau sekolah membuat peraturan tentang hukuman yg dapat diberikan oleh guru kpd anak didiknya.Menurut saya EQ dan tes IQ diberikan kepada anak,yg dibiayai oleh pemerintah jd dgn demikian guru dpt mempelajari karakter anak tsb, hingga guru dapat mencari solusinya. Mengenai data perilaku anak dari thn 1975 s/d 2010 sudah jauh berbeda cara berbicara,sopan santun,cara belajar.Dahulu anak dihukum guru tdk ada masalah prinsip org tua adalah bagaimana anak saya pintar,sekarang justru berbalik 360 derajat.JADI JGN BERANGGAPAN GAJI GURU YG BESAR MEMBUAT PENDIDIKAN LEBIH BAIK. Karena tugas GURU adalah pengabdian. jadi para guru itu tlg diberi jalan keluar,bukan malah dijepit. Hasilnya sekarang adalah: TAWURAN,TIDAK PUNYA TATA KRAMA,NARKOBA,Dll.Kenapa? orang tua sibuk diluar,tanpa sempat dirumah,mereka hanya tahu terima bersih,tp saat anaknya dihukum guru dia tidak terima.Perlu diketahui para orang tua anak itu disekolah hanya 7 jam selebihnya 17 jam adalah bersama orang tua.JADI DIDIKAN SIAPA YANG LEBIH BANYAK MENDIDIK? Jadi jangan hanya tahu menyalahkan guru. saya sedih melihat nasib para guru sekarang mereka seperti tidak berguna. BUAT KAK SETO: BUAT DULU SATU PETUNJUK/PEGANGAN BUAT GURU HUKUMAN APA YG PANTAS AGAR GURU ITU TENANG DALAM MENGAJAR.
" SELAMAT BERJUANG PARA GURUKU TANPAMU AKU TIDAK MUNGKIN BEGINI TERIMA KASIH PANGLIMA BINTANG 5 KU"
Setelah membaca dua pernyataan ini bagaimana sikap kita ? Untuk para orang tua, jika kita ikhlas melepas anak kita untuk dididik pada guru, maka jangan sekali-kali mengintervensi guru dengan berbagai aturan, bukankah kita menyerahkan anak didik kita pada guru karena kita tidak mampu mendidik mereka di rumah ? Yang jelas tidak ada niat seorang guru mencelakakan siswanya, karena kecintaanlah yang membuat mereka rela membagi ilmu dan mendidik anak kita.
Hal ini bukan berarti pembenaran terhadap kekerasan, namun maknai kekerasn sesuai dengan porsi yang wajar
Untuk para guru yang berjuang di jalan Allah SWT ... semua itu hanyalah rintangan kecil agar kita lebih ikhlas untuk membangun generasi yang gemilang.
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh     
 

Jumat, 08 Oktober 2010

Duhai ... Guru

Duhai ...
Guru ...
Pahlawan tanpa tanda jasa ...
Pahlawan yang telah melahirkan para pahlawan ...
Pahlawan yang telah mengubah pola pikir tokoh-tokoh pembaharu ...
Pahlawan yang telah merancang masa depan para pemimpin ...

Duhai ...
Nasibmu sang pahlawan ...
Terkadang ... jasamu tak dihargai ...
Terkadang keberhasilanmu hilang ditelan waktu ...
Terkadang cita-citamu dianggap angin lalu ...

Dirimu hanya sebagai batu loncatan ...
Pemikiranmu hanya sebagai jembatan ...
Jiwamu hanya tempat singgahnya kegundahan ...

Lihatlah ... jika seseorang memperoleh keberhasilan dalam hidup ...
Mereka akan menepuk dada ... inilah saya ...
Jika putra putra mereka menjadi anak bangsa yang gemilang ...
Lihat komentar  orang tuanya ... dia anak siapa ?

Duhai guru jangan risau ...
Karena memang begitulah hakikat seorang pahlawan ...
Bersyukurlah disaat keberhasilanmu tidak dihargai ...
Bersyukurlah disaat nilai-nilai hasil perjuanganmu dilupakan ...
Bersyukurlah engkau tidak disebut-sebut sebagai pahlawan ...

Mengapa ?
Karena hakikat kepahlawanan bukan dalam sanjungan dan pujian
Hakikat kepahlawanan bukanlah penghargaan atas jasa-jasa
Tapi ...
Hakikat kepahlawanan ...
Disaat kita mampu memberikan yang terbaik pada manusia ...
Penuh dengan keikhlasan ...



    

Kamis, 07 Oktober 2010

Siapakah yang layak dikatakan guru ?

Pesan ini kami sampaikan untuk seluruh kalangan guru yang berjuang dalam dunia pendidikan, menegakkan risalah agama semata-mata karena Allah SWT,  sebagai pemompa kekuatan agar kita tetap berjuang dalam beramar ma'ruf nahi mungkar melalui sebuah lembaga yang bernama Instansi Pendidikan. Agar keikhlasan kita dalam menunaikan kewajiban  mulia ini tetap terjaga.

Pesan Dr. Majdi Al-Hilali :

Seorang ulama saleh berkata :
" Yang disebut guru, bukanlah seorang yang kau dengar perkataannya, melainkan seseorang yang kau laksanakan petuahnya. Yang disebut guru bukanlah orang yang menjelaskan pelajaran dihadapanmu, melainkan seorang yang kegiatan ibadahnya berpengaruh terhadap jiwanya. Yang disebut guru bukanlah orang yang menerangkan sesuatu dihadapanmu, melainkan orang yang mampu membangkitkan hidupmu lewat tingkah lakunya." 

( Rujukan : Dr. Majdi Al-Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, diterjemahkan dari judul asli  Falnabda' bi anfusina oleh Anggota Lembaga Studi Pemikiran & Shahwah Islamiyah ( LESPISI ), Kairo, Mesir : Gema Insani Press, Cet- 1, 1999 )    

Jumat, 01 Oktober 2010

Darma Wisata Bernuansa Study Tour Siswa MTs Maninjau Tahun Pelajaran 2009/2010


Add caption

Guru Pembimbing :
Zulfi Akbari, S.Pd
Wendri Naldi, S.Pd.I
Zulfiyandri, S,Pd
Fardizal, S.HI
Yusniar, S.Pd
Sulastri, S.Pd
Sofni



 Lokasi kiri : Batu Batikam
Lokasi kanan :
Situs Prasasti Kubu Rajo





Lokasi : Lembah Harau Payakumbuh

Kamis, 30 September 2010

Lomba Cerdas Cermat Antar Sekolah Dasar se Kecamatan Tanjung Raya di MTs Maninjau

Kegiatan ini merupakan uji kompetensi antar siswa Sekolah Dasar se Kecamatan Tanjung Raya, materi uji seputar 50 % Ilmu Pengetahuan Agama dan 50% Ilmu Pengetahuan Umum 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh keluarga besar MTs Maninjau
Luar biasa ... begitu antusiasnya pihak Sekolah Dasar mendukung kegiatan ini, buktinya banyak peserta yang mendaftar
Lomba Cerdas Cermat ini mudah-mudahan menjadi syi'ar bagi MTs Maninjau dalam menegakkan risalah Islam, walaupun berstatus swasta dan diperjuangkan dengan tertatih tapi  mampu untuk mengangkatkan kegiatan spektakuler ini ... 
Dengan harapan hal ini menjadi bukti bahwa jangan pernah menyepelekan madrasah walaupun berstatus swasta, karena keberhasilan bukan ditentukan oleh status, tapi ditentukan oleh kekuatan nawaitu dan ikhtiar, maka segalanya biar Allah SWT yang akan membuktikan segalanya.

Selasa, 21 September 2010

HIKING

Dalam rangka pelantikan pengurus OSIS MTs Maninjau ... maka diadakan sebuah kegiatan hiking ... yakni kegiatan yang bernuansa Tarbiyah Jasadiyah dan Latihan Kepemimpinan Siswa ...


Lokasi :
Dama Gadang
Add caption

PERJUSAMI




PERJUSAMI 
Perkemahan Jum'at Sabtu Minggu


Kegiatan spektakuler ... disaat MTs Panyinggahan Maninjau mulai bangkit dari Mati Surinya ( non aktif ) selama lebih kurang dua tahun ...maka lahir kegiatan ini ...
hal ini membuktikan ... jika perjuangan ditunaikan secara sungguh-sungguh ... maka sesuatu yang telah terkapar sekalipun akan tetap bisa bangkit ... Subhaanallaah.