MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Senin, 30 Maret 2015

Pembinaan Mental - Ruhiyah Siswa MTs S Maninjau melalui MABIT

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin …suatu asa kala ia ditanam dengan azzam yang bergelora akan berbuah kemanisan. Tentunya dengan syarat bahwa asa yang dipancangkan berdasarkan nawaitu ikhlas hanya untuk sebuah mujahadah menjadi bagian pembela agama Allah swt., sesuai dengan  janji-Nya dalam kalam yang mulia bahwa siapa yang menolong agama-Nya, niscaya Ia akan menolongnya (lihat Q.s. Muhammad : 7).

MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa), demikianlah program itu berjalan sesuai dengan alurnya. Suatu program pembinaan mental-ruhiyah generasi Islam dalam civitas akademika MTs S Maninjau. Siapa yang tak kenal dengan kegiatan ini, aktifitas yang tidak begitu asing bagi pengemban risalah Islam. Dan kami telah mencoba mewujudkannya. Maka tercapailah asa itu, tertorehlah sejarah dalam tinta peradaban, bahwa kami tela berupaya untuk mewujudkan suatu cita-cita yang begitu besar, dan kami yakin ini suatu kebaikan.

Sabtu malam hingga shubuh Minggu pagi (28 – 29 Maret 2015) khusus untuk siswa putra MTsS Maninjau bermalam di sekolah, melaksanakan beberapa rangkaian ibadah yang dapat dijadikan pembiasaan untuk beramal; shalat, dzikir dan berdo’a serta membaca al-Qur’an. Lebih dari itu pembinaan berupa nasehat-nasehat penggemaran beribadah tak terabaikan. Tentunya dengan harapan, kegiatan ini menjadi suatu pemicu semangat untuk menggemarkan diri beribadah, memberi nutrisi jiwa untuk selalu menanam keta’atan. Itula program MABIT yang telah kami tunaikan.



Sabtu, 28 Maret 2015

Islam

Oleh : Ferawati. S (Siswa MTs S Maninjau)

Islam adalah agama yang fitrah, maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Islam. Dijelaskan oleh hadits tentang berdirinya Islam :

“ Islam dibangun atas 5 perkara, bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaika zakat dan melaksanakan haji, puasa Ramadhan”. (H.R. Muslim dan Turmizi).

Dari hadits di atas :

Yakinilah isi dari dua kalimat syahadat dan janganlah kamu ingkari, menegakkan shalat dan janganlah kamu termasuk orang yang mempersekutukan Allah, menunaikan zakat; mengeluarkan sebagian hak orang lain untuk membersihkan diri, melaksanakan haji; mendekatkan diri kepada Allah bukan untuk ria-ria, puasa Ramadhan; berarti mengamalkan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.


(Ditulis oleh : Ferawati S., Siswa MTs S Maninjau kelas VIII tahun pelajaran 2014 – 2015, kamis, 5 September 2014, dalam memenuhi tugas mata pelajaran Praktek Ibadah tentang belajar menjabarkan hadits. Tulisan ini adalaj intisari dari tugas tersebut)  

Ihsan

Oleh : Fitria Adzani Adzkia (Siswa MTs S Maninjau)

Ihsan ada dua macam, yaitu ihsan kepada Allah dan ihsan kepada sesama manusia. Pengertian Ihsan kepada Allah seperti dalam hadits Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Muslim :

“ Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya. Jika engkau tidak melihat-Nya maka Dia melihat engkau”.

Menurut hadits di atas, ihsan kepada Allah berarti menyembah Allah dengan sepenuh hati, memusatkan perhatian hanya kepada Allah, seakan-akan melihat Allah di hadapan kita. Jika tidak dapat kita harus tetap yakin bahwa Allah melihat kita. Ibadah seperti inilah yang akan dapat mempengaruhi kepribadian kita menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Ihsan terhadap sesama manusia ialah berbuat yang lebih baik dari semestinya terhadap sesama manusia sesuai petunjuk Islam.

(Ditulis oleh : Fitria Adzani Azkia, Siswa MTs S Maninjau kelas VIII Tahun Pelajaran 2014 – 2015, dalam memenuhi tugas mata pelajaran Praktek Ibadah tentang belajar menjabarka hadits, pada tanggal 2 Oktober 2014 hari Kamis)

Bertaqwalah

Oleh : Anisa Oktaviani (Siswa MTs S Maninjau)

Taqwa adalah orang yang berhati-hati dalam hidup. Allah swt. telah menyatakan :

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadanya dan janganlah sekali-kali kamu mati malainkan dalam keadaan beragama Islam” (T.Q.S. Ali Imran : 102)

Dari perkataan Allah swt. dapat dijelaskan bahwa kita harus bertaqwa kepada-Nya dengan yakin dan sebenar-benar bertaqwa. Kita sebagai orang Islam hendaklah mati dalam keadaan Islam. Jika kita meninggal dalam keadaan non Islam, diakhirat kelak Allah akan membalas dengan memasukkan ke dalam neraka, karena oran non Islam itu akan menjadi bahan bakar api neraka.

Sabda Rasuullah saw. :
“ Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik”. (H.R. Tirmizi)

Hadits tersebut menjelaskan kita harus berhati-hati dalam hidup, ingat selalu Allah itu ada, jangan lakukan yang tidak-tidak. Iringilah suatu keburukan dengan kebaikan. Suatu pekerjaan yang buruk dapat dihapus dengan pekerjaan yang  baik. Jika kita tidak ingin tersinggung oleh manusia, bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik.

(Ditulis oleh : Anisa Oktaviani, Siswa Kelas VIII MTs S Maninjau kelas VIII, ditulis dalam memenuhi tugas mata pelajaran Praktek Ibadah tentang belajar menjabarkan hadits, tulisan tersebut merupakan intisarinya)

Hadits Tentang Taqwa, Kebaikan dan Akhlak

Oleh : Rifki Kurnia (Siswa MTs S Maninjau)

Orang yang bertaqwa artinya orang yang berhati-hati dalam hidupnya. Melaksanakan perintah Allah swt. dan meninggalkan larangan-Nya. Jika engkau bertaqwa dimanapun berada engkau tidak akan berani melanggar larangan-Nya. Di dalam hadits diterangkan :

“Bertaqwalah kepada Allah dimana saja engkau berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya, dan bergaullah sesama manusia dengan akhlak yang baik” (H.R. Tirmizi)

“Iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya”, maksudnya jika kita melakukan keburukan (dosa), kita melakukan kebaikan (pahala) yang dapat menghapusnya/menghilangkan dosa keburukan tersebut.

“Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik”, maksudnya, jika bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik maka tali silaturrahim terjalin dengan baik dan hubungan antar manusia semakin erat dan tidak ada perpecahan.


(Ditulis oleh Rifki Kurnia, Siswa MTs S Maninjau kelas VIII Tahun Pelajaran 2014 – 2015, dalam memenuhi tugas mata pelajaran Praktek Ibadah mengenai belajar menjabarkan hadits. Tulisan ini intisari dari tulisan tersebut)

Tinggalkan Perbuatan Yang Tidak Mengandung Manfaat

Oleh : Ferawati. S (Siswa MTs S Maninjau)

“Sebagian dari pada kebaikan Islam setiap orang itu ia meninggalkan apa saja yang tidak penting baginya”. (H.R. Tirmizi)
Sesungguhnya manusia mudah terbuai dengan kenikmatan hidup duniawi padahal mereka tidak akan membawa hal tersebut ke akhirat. Malah ia melalaikan perbuatan-perbuatan yang harus dilakukannya untuk menghadapi akhirat.
Orang Islam akan meninggalkan  hal-hal yang tidak berguna karena ia bukanlah orang yang merugi. Sesungguhnya jika ia merasa bahagia dengan kehidupan dunianya semata, diakhirat nanti ia akan membuat penyesalan yang sangat besar.
Karena itu tinggalkanlah hal-hal yang tidak berguna yang menghabiskan waktu dan pergunakanlah waktumu untuk hal-hal yang penting.


(Ditulis oleh Ferawati. S, Siswa MTsS Maninjau kelas VIII tahun pelajaran 2014-2015, dalam memenuhi tugas mata pelajaran Praktek Ibadah tentang belajar menjabarkan hadits, tulisan ini berupa intisari dari hasil tugas tersebut)

Jumat, 18 Juli 2014

Dakwah : Tour TIM Ramadhan MTsS Maninjau, 1435 H

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillaah, Shalawat buat Rasulullah saw.

 “Perkenalkan dirimu akan kebiasaan menanam kebajikan dalam bentuk apapun, niscaya engkau akan cinta dengan kebajikan tersebut,disana engkau temukan bahwa kebajikan mengantarkanmu pada kemuliaan”

Tuntas sudah suatu agenda yang telah tetancap kuat dalam relung kalbu kami keluarga besar MTsS Maninjau, yakni program pengabdian masyarakat dalam rangka membina diri untuk bermanfaat bagi orang lain. Ya, Tour Ramadhan siswa/i MTs S Maninjau tahun 1435 H (tim ramadhan MTsS Maninjau) menyambangi beberapa Masjid ataupun mushalla untuk berbagi dan belajar tentang Islam serta mengajarkannya pada umat melalui seabrek aktifitas seperti baca al-Qur’an dan menterjemahkannya, maupun memberikan tausyiah dalam bahasa Arab atau Indonesia.  Suatu agenda yang telah menjadi rutinitas tahunan di bulan Ramadhan dengan bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, bagaimana siswa/i MTsS Maninjau dilatih untuk terjun ke tengah masyarakat belajar berbagi ilmu.
Ket Gambar/Photo : 
Siswa MTsS Maninjau memberikan Tausiah di Masjid Al-Ihsan Labuah Kenagarian Sungai Batang

Ini dalam rangka diantaranya, melatih siswa/i untuk memposisikan diri agar bermanfaat bagi orang lain. Adakah keindahan dan kemuliaan hidup selain membawa kebaikan  bagi orang lain dan berupaya untuk mewujudkan keshalehan kolektif ditengah-tengah umat? Walau ditengah badai maraknya beberapa perilaku pelajar yang menyimpang, kami mencoba menghantam badai tersebut dengan nawaitu yang terpancang dan keyakinan kuat bahwa kala sesuatu yang ditanam dengan kesungguhan dan dibuktikan dengan amal, betapapun badai itu hanyalah akan menunjukkan sesungguhnya kita adalah umat terbaik yang memiliki potensi besar membangun peradaban dengan menjadikan badai sebagai bentuk kemampuan kita menempuh rintangan.
Ket. gambar/photo : 
Siswi MTsS Maninjau memberikan Tausiah di Masjid Al-Ihsan Labuah Kenagarian Sungai Batang

Untuk tahun ini, program yang kami gulirkan menyambangi empat masjid yang ada di sekitar kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, Yakni :

v    Sabtu, 14 Ramadhan 1435 H, berlokasi di Masjid Ummil Qura Bancah Kenagarian Maninjau, dengan pelaksana,
·                    Protokol                              : Rahmi Zola (kelas VIII)
·                    Pembacaan al-Qur’an : Eko Ramadhan (kelas VIII)
·                    Terjemahan                        : Rahmi Modesca (kelas VIII)
·                    Pidato Bahasa Arab        : Elena Agustin (kelas IX)
·                    Pidato                                   : Wahyu Andesta (Kelas VII)

Guru Pembina                             :
Wendri Naldi Khatib Bandaro, S.Pd.I (Waka Kesiswaan)

v    Selasa, 17 Ramadhan 1435 H, berlokasi di dua tempat :
Ø    Mushalla Darussalam Kukuban kenagarian Maninjau, dengan pelaksana,
·                    Protokol                              : Fitria Adzani Adzkia (kelas VIII)
·                    Pembacaan Al-Qur’an: Khairunnisa (kelas VII)
·                    Terjemahan                       : Putra Ramadhan (kelas VIII)
·                    Pidato                                   : Emildya Meisha (kelas IX)
·                    Pidato                                   : Abdullah Azis Wali (kelas IX)

Guru Pembina                             :
Zulfi Akbari Khatib Pamuncak, S.Pd (guru ORKES)

Ø    Masjid Al-Ihsan Labuah kenagarian Sungai Batang, dengan pelaksana,
·                   Protokol                  : Nurul Hidayatul Rizka (kelas IX)
·                   Pembacaan Al-Qur’an   : Salwa Salsabila (kelas VIII)
·                   Terjemahan                        : Lutvi Aditya Ramadhan (kelas VIII)
·                   Pidato Bahasa Arab        : Elena Agustin (kelas IX)
·                   Pidato                                   : Silvia Monica (kelas VII)
·                   Pidato                                   : M. Fikri (kelas VIII)

Guru Pembina                              :
Wendri Naldi Khatib Bandaro, S.Pd.I (Waka Kesiswaan)

v    Kamis, 19 Ramadhan 1435 H, berlokasi di dua tempat :

Ø    Masjid Raya Maninjau kenagarian Maninjau, dengan pelaksana,
·                    Protokol                              : Reni Angreyni (kelas VII)
·                    Pembacaan Al-Qur’an   : Annisa Aktaviani (kelas VIII)
·                    Terjemahan                       : Mulya Sari (kelas VIII)
·                    Pidato Bahasa Arab       : Elenas Agustin (kelas IX)
·                    Pidato                                   : Dewi Frastika Ayu LS (kelas VII)

Guru Pembina                              :
Wendri Naldi Khatib Bandaro, S.Pd.I (Waka Kesiswaan)

Ø    Masjid Al-Ihsan Gasang kenagarian Maninjau, dengan pelaksana,
·                    Protokol                              : Havis Zul Akbar (kelas IX)
·                    Pembacaan al-Qur’an   : Salwa Sabila (kelas VIII)
·                    Terjemahan                       : Ferawati (kelas VIII)
·                    Pidato                                   : Anisa Ratna Dila (kelas VII)
·                    Pidato                                   : Ida Fitri (kelas VII)

Guru Pembina                              :
Dra. Asmanizar (Kepala MTs  S Manijau) 

Semoga yang apa yang telah tertanam menjadi suatu amalan yang dapat dijadikan hujjah kelak di akhirat kala tak bermanfaat apapun saat itu kecuali amal shaleh. Amiin.

Syukran to :
·        Pengurus Masjid and Mushalla yang telah memberi kesempatan pada kami untuk menanam kebajikan,
·        Para guru-guru yang telah membagi waktu untuk madrasah, siswa/i dan tentunya untuk tegaknya nilai-nilai Islam dengan berperan menuntaskan  program ini,
·        Para siswa/i yang telah bersedia melatih diri dan mengambil peran dalam menuntaskan nawaitu madrasah ini.

Sesungguhnya pemilik urusan adalah Allah swt., maka muara dari semua ini, kita serahkan urusan kepada Allah swt.

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh