MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Senin, 25 Oktober 2010

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Labor MTs Maninjau : Kerja Besar Untuk Cita-Cita Besar

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Kami mulai penyampaian ini dengan kata tiada kata pujian kecuali hanya untuk Allah SWT, shalawat buat sang pendidik profesional Rasulullah SAW

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin ... MTs Maninjau kembali mendapat pertolongan Allah SWT, sebuah bukti kebenaran dari sekian banyak ayat-ayat Allah SWT, yakni jika kita menolong agama Allah SWT pasti akan menolong kita dan akan menguatkan pijakan kaki kita ( Buka al-Qur'an surat Muhammad ayat 7 ). Demikianlah yang kami rasakan disaat mendapatkan bantuan tambahan bangunan pendidikan berupa Labor dari Kementrian Agama ( Kemenag ) Pusat.

Subhaanallaah ... sebuah nikmat yang tiada terkira, madrasah swasta yang sempat non aktif selama 2 tahun, yang awalnya hanya memilki bangunan mini untuk pendidikan yang bercita-cita besar membangun umat, hingga detik ini mengalami perkembangan pesat dengan bertambahnya beberapa bangunan baik dari swadaya masyarakat maupun bantuan dari pemerintah, diantaranya adalah bangunan labor yang hari ini dalam proses pembangunan.


Add caption

Disini sekelumit kami mencoba memaparkan proses pembangunan labor tersebut untuk sebuah transparansi.

Bangunan ini dirancang oleh Afriwandi Arlius, ST, MT pegawai PU Kabupaten Agam putra tunggal tokoh masyarakat Maninjau Ibu Hj. Zuhairah ( alm ).

Peletakan batu pertama bangunan ini dilaksanakan pada hari Jum'at tanggal 15 Oktober 2010 M, yang dihadiri oleh Muspika Kecamatan Tanjung Raya, Pengurus Yayasan Perguruan Islam ( YPI ) Maninjau, Pengurus Komite, Tokoh Masyarakat yang tentunya tanpa terkecuali Keluarga Besar MTs Maninjau.



Dalam kata sambutannya, Bapak Camat Tanjung Raya Kurniawan, S.Sos. M.AP mengatakan untuk pembangunan MTs Maninjau yang terpenting dibutuhkan kerjasama yang solid antara pihak madrasah dengan orang tua siswa termasuk dengan masyarakat. Beliau juga menegaskan ternyata MTs Maninjau mampu membangun kepribadiannya dengan menonjolkan kegiatan-kegiatan yang tidak kalah menarik dibandingkan sekolah-sekolah lain.

Pernyataan beliau tersebut tidak dapat disangkal, memang beliau sendiri menyaksikan dan melihat langsung kegiatan yang pernah ditunaikan MTs Maninjau, seperti penutupan kegiatan Masa Orientasi Siswa ( MOS ) yang dikolaborasikan dengan Trendi Alam ( Pesantren di Alam ) yang mana beliau langsung menutup kegiatan tersebut, ditandai dengan kegiatan api unggun pada malam penutupan.

           Peletakan Batu Pertama pembangunan labor yang disaksikan oleh undangan dan keluarga besar MTs Maninjau dilakukan langsung oleh Bapak Camat Tanjung Raya. Kemudian disusul dengan Ketua Komite MTs Maninjau Angku F.Z. Imam Putiah, beliau merupakan Sekretaris Camat ( Sekcam ) Kecamatan Tanjung Raya. Dilanjutkan ketua Yayasan Perguruan Islam ( YPI ) Maninjau Bapak Y. St, Makruf, Wali Nagari Maninjau Bapak Meliardi, S.Sos, dan Wali Jorong Kububaru Bapak Andesweri.







Disinilah kebersamaan itu terasa memiliki makna, kebersamaan yang dibangun dengan cita-cita besar untuk membangun peradaban besar. Satu hal yang penting dalam hal ini ungkapan yang pernah diungkapkankan Bapak Ketua Komite MTs Maninjau, yang bermakna MTs Maninjau memang sekolah murah, tetapi bukan sekolah murahan. Sebuah ungkapan sarat makna yang membutuhkan sebuah perjuangan panjang dan kesungguhan serta tanpa mengabaikan urgensi yang terpenting dari semua itu nawaitu ikhlas karena Allah SWT. 



Duhai ... para perindu generasi kahfi, generasi tangguh yang istiqamah dengan keyakinannya ...duhai para pecinta ilmu ... ilmu yang ditunaikan bukan secara dikotomis, tapi penuh dengan integrasi IMTAQ dan IPTEK ... disini wadah itu kami hamparkan ... kesempatan meraih asa itu kami tawarkan ... akankah hal ini terwujud ? Biar Allah SWT yang akan membuktikan segalanya. Yang terpenting sekarang kami lakukan apa yang kami bisa ... kami buat apa yang kami mampu ... dan kami yakin sesuatu yang ditunaikan jika dengan kesungguhan ... penuh dengan ikatan persaudaraan ... dibangun atas dasar cinta dan kasih sayang ... bermuara pada ikhlas mengharap ridha Allah SWT, Insya Allah akan terwujud.

Assalaamu'alaikum Warhmatullaahi Wabarakaatuh  

Minggu, 17 Oktober 2010

Drumband MTs Maninjau Dalam Rangka Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke - 64

Atraksi Drumband MTs Maninjau dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI ke - 64 di depan Balairong Sosial dan Kantor Camat Kecamatan Tanjung Raya
Duhai ...
Siapa bilang madrasah/sekolah swasta yang dibangun dengan semangat keikhlasan dikatakan tidak bermutu, walaupun MTs Maninjau dibangun dengan tertatih-tatih namun mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang katanya sekolah negri yang disuplai oleh pemerintah ...Salah satunya ini ... Drumband MTs Maninjau ikut andil dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI
Disinilah kami ingin membuktikan kesungguhan itu ... 

MTs Maninjau ...
Memang sekolah murah ...tapi bukan sekolah murahan ...
Apakah murahan namanya dengan penampilan siswa yang terjaga kebersihan dan keindahannya ...  satu lagi ... tetap berpegang pada syariat Islam ???

Rabu, 13 Oktober 2010

HUKUMAN TERHADAP SISWA, BENARKAH GURU YANG SALAH ?

Assalaamu'alikum waramatullaahi wabarakaatuh
Puji syukur hanya kehadirat Allah swt, shalawat buat Rasulullah SAW
Menyikapi fenomena kemarahan berbagai kalangan terhadap HUKUMAN TERHADAP SISWA oleh guru dianggap ' kekerasan '  yang dilakukan oleh guru terhadp siswa, saya ingin mengajak kita merenung terutama pada orang tua dan pihak-pihak yang selalu memposisikan guru pada pihak yang salah.
Pertama. 
Pernyataan ini saya kutip dari pernyataan Cak Prass, saya dapatkan dari forum diskusi facebook Alumni IKIP Negeri Malang : 
Mencermati berita yang saat ini ada di media massa,... uhh ngeri!!

Seorang guru menampar siswa... dimutasi
Guru yang menindak murid lari putar lapangan, diperiksa kepolisian...

Padahal, "...Pendidikan tanpa hukuman adalah kejam...".
Pendapat ini sulit dinalar maknanya, tetapi dapat kita lihat hasilnya. Kenakalan siswa di jaman dulu secara kuantitas maupun kualitas tak sebrutal saat ini. (sayang nggak ada data maupun grafiknya). Tetapi Insya Allah opini saya mendekati kenyataan.

Saat ini para Pendekar Hak Azazi, yang haus popularitas dan sok pintar berkoar tentang teori psikologi atau apapun membuat konsep baru tentang pendidikan,... hasilnya... tawuran dan perkelahian pelajar toh semakin marak, bahkan mahasiswapun jadi moviestar-nya (????)

Apakah kita dendam saat jemari kita diketok penggaris karena kuku kita panjang ? Apakah kita sakit hati saat "godheg" kita dipelintir karena kita gondrong ? dan apakah hanya karena itu berkurang hormat kita ke Guru-guru kita ??

So,.... apa pendapat anda..
(Perlu diketahui, saya saat ini tidak berprofesi sebagai pengajar, hanya orangtua siswa yang tidak rela pendidikan hilang maknanya)
Kedua
Dari sumber yang sama, pernyataan ini diungkapkan oleh Ifan :
Saya sependapat dgn pak Cras,makna hukuman itu bagi org tua udah seperti virus yg harus dibasmi, jd para guru bingung sekarang hrs berbuat apa karena perilaku anak didik yg kurang dan orang tua yg terlalu membela anak anaknya.KOMNAS HAM berkoar koar ANAK ITU JGN DIHUKUM. Tapi dalam didaktik pengajaran guru itu ada yg namanya hukuman untuk efek jera,tp nampaknya itu tidak berlaku lagi saat ini. mereka membuat perlindungan anak,tp pernahkah mereka turun dan berbuat langsung didepan kelas selama hampir19 tahun,menghadapi anak didik.SEHARUSNYA PEMERINTAH MELINDUNGI PARA GURU. Bukan malah menghukum Guru. Pemerintah dpt membuat suatu keputusan tentang hukuman yg dpt diberikan kepada murid,sanksinya apa,agar guru dpt melakukanya.Atau sekolah membuat peraturan tentang hukuman yg dapat diberikan oleh guru kpd anak didiknya.Menurut saya EQ dan tes IQ diberikan kepada anak,yg dibiayai oleh pemerintah jd dgn demikian guru dpt mempelajari karakter anak tsb, hingga guru dapat mencari solusinya. Mengenai data perilaku anak dari thn 1975 s/d 2010 sudah jauh berbeda cara berbicara,sopan santun,cara belajar.Dahulu anak dihukum guru tdk ada masalah prinsip org tua adalah bagaimana anak saya pintar,sekarang justru berbalik 360 derajat.JADI JGN BERANGGAPAN GAJI GURU YG BESAR MEMBUAT PENDIDIKAN LEBIH BAIK. Karena tugas GURU adalah pengabdian. jadi para guru itu tlg diberi jalan keluar,bukan malah dijepit. Hasilnya sekarang adalah: TAWURAN,TIDAK PUNYA TATA KRAMA,NARKOBA,Dll.Kenapa? orang tua sibuk diluar,tanpa sempat dirumah,mereka hanya tahu terima bersih,tp saat anaknya dihukum guru dia tidak terima.Perlu diketahui para orang tua anak itu disekolah hanya 7 jam selebihnya 17 jam adalah bersama orang tua.JADI DIDIKAN SIAPA YANG LEBIH BANYAK MENDIDIK? Jadi jangan hanya tahu menyalahkan guru. saya sedih melihat nasib para guru sekarang mereka seperti tidak berguna. BUAT KAK SETO: BUAT DULU SATU PETUNJUK/PEGANGAN BUAT GURU HUKUMAN APA YG PANTAS AGAR GURU ITU TENANG DALAM MENGAJAR.
" SELAMAT BERJUANG PARA GURUKU TANPAMU AKU TIDAK MUNGKIN BEGINI TERIMA KASIH PANGLIMA BINTANG 5 KU"
Setelah membaca dua pernyataan ini bagaimana sikap kita ? Untuk para orang tua, jika kita ikhlas melepas anak kita untuk dididik pada guru, maka jangan sekali-kali mengintervensi guru dengan berbagai aturan, bukankah kita menyerahkan anak didik kita pada guru karena kita tidak mampu mendidik mereka di rumah ? Yang jelas tidak ada niat seorang guru mencelakakan siswanya, karena kecintaanlah yang membuat mereka rela membagi ilmu dan mendidik anak kita.
Hal ini bukan berarti pembenaran terhadap kekerasan, namun maknai kekerasn sesuai dengan porsi yang wajar
Untuk para guru yang berjuang di jalan Allah SWT ... semua itu hanyalah rintangan kecil agar kita lebih ikhlas untuk membangun generasi yang gemilang.
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh     
 

Jumat, 08 Oktober 2010

Duhai ... Guru

Duhai ...
Guru ...
Pahlawan tanpa tanda jasa ...
Pahlawan yang telah melahirkan para pahlawan ...
Pahlawan yang telah mengubah pola pikir tokoh-tokoh pembaharu ...
Pahlawan yang telah merancang masa depan para pemimpin ...

Duhai ...
Nasibmu sang pahlawan ...
Terkadang ... jasamu tak dihargai ...
Terkadang keberhasilanmu hilang ditelan waktu ...
Terkadang cita-citamu dianggap angin lalu ...

Dirimu hanya sebagai batu loncatan ...
Pemikiranmu hanya sebagai jembatan ...
Jiwamu hanya tempat singgahnya kegundahan ...

Lihatlah ... jika seseorang memperoleh keberhasilan dalam hidup ...
Mereka akan menepuk dada ... inilah saya ...
Jika putra putra mereka menjadi anak bangsa yang gemilang ...
Lihat komentar  orang tuanya ... dia anak siapa ?

Duhai guru jangan risau ...
Karena memang begitulah hakikat seorang pahlawan ...
Bersyukurlah disaat keberhasilanmu tidak dihargai ...
Bersyukurlah disaat nilai-nilai hasil perjuanganmu dilupakan ...
Bersyukurlah engkau tidak disebut-sebut sebagai pahlawan ...

Mengapa ?
Karena hakikat kepahlawanan bukan dalam sanjungan dan pujian
Hakikat kepahlawanan bukanlah penghargaan atas jasa-jasa
Tapi ...
Hakikat kepahlawanan ...
Disaat kita mampu memberikan yang terbaik pada manusia ...
Penuh dengan keikhlasan ...



    

Kamis, 07 Oktober 2010

Siapakah yang layak dikatakan guru ?

Pesan ini kami sampaikan untuk seluruh kalangan guru yang berjuang dalam dunia pendidikan, menegakkan risalah agama semata-mata karena Allah SWT,  sebagai pemompa kekuatan agar kita tetap berjuang dalam beramar ma'ruf nahi mungkar melalui sebuah lembaga yang bernama Instansi Pendidikan. Agar keikhlasan kita dalam menunaikan kewajiban  mulia ini tetap terjaga.

Pesan Dr. Majdi Al-Hilali :

Seorang ulama saleh berkata :
" Yang disebut guru, bukanlah seorang yang kau dengar perkataannya, melainkan seseorang yang kau laksanakan petuahnya. Yang disebut guru bukanlah orang yang menjelaskan pelajaran dihadapanmu, melainkan seorang yang kegiatan ibadahnya berpengaruh terhadap jiwanya. Yang disebut guru bukanlah orang yang menerangkan sesuatu dihadapanmu, melainkan orang yang mampu membangkitkan hidupmu lewat tingkah lakunya." 

( Rujukan : Dr. Majdi Al-Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, diterjemahkan dari judul asli  Falnabda' bi anfusina oleh Anggota Lembaga Studi Pemikiran & Shahwah Islamiyah ( LESPISI ), Kairo, Mesir : Gema Insani Press, Cet- 1, 1999 )    

Jumat, 01 Oktober 2010

Darma Wisata Bernuansa Study Tour Siswa MTs Maninjau Tahun Pelajaran 2009/2010


Add caption

Guru Pembimbing :
Zulfi Akbari, S.Pd
Wendri Naldi, S.Pd.I
Zulfiyandri, S,Pd
Fardizal, S.HI
Yusniar, S.Pd
Sulastri, S.Pd
Sofni



 Lokasi kiri : Batu Batikam
Lokasi kanan :
Situs Prasasti Kubu Rajo





Lokasi : Lembah Harau Payakumbuh