MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

MTs Panyinggahan Maninjau Dalam Memori

Senin, 23 Juli 2012

MTs Panyinggahan Maninjau Hidupkan Ramadhan dengan Program Keagamaan


Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur pada Allah swt, shalawat buat Rasulullah, saw. 

Ramadhan merupakan bulan penempaan diri, bagi kaum pelajar suatu momentum untuk menjadikan ramadhan sebagai tempat latihan menggemarkan diri dengan ibadah. Maka, peran instansi pendidikan dalam hal sangat dibutuhkan dan berada pada posisi terdepan. Diantaranya adalah merancang dan memprogramkan kegiatan-kegiatan bernuansa ruh spiritual yang mengarah pada pembentukan karakter keberagamaan.

Banyak sebenarnya yang dapat dilakukan instansi pendidikan dalam menghidupkan kegiatan-kegiatan ramadhan dilingkungannya. Tinggal lagi sejauhmana perhatian dan semangat instansi tersebut untuk bergerak mewujudkannya. Satu hal, semua itu hakikatnya bukan hanya tugas guru agama, tapi seluruh komponen yang terlibat dalam program  pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Tentunya dalam hal ini berlaku untuk instansi pendidikan yang dengan warganya secara keseluruhan adalah muslim.

Kebiasaan menyerahkan kegiatan keagamaan kepada guru agama saja merupakan  kesalahan konsep dalam penerapan pendidikan di lapangan, bukankah dalam setiap mata pelajaran dan apapun bentuk proses pendidikan yang mengarah pada pembentukan akal, emosi dan jiwa peserta didik kearah kematangan untuk mengenal siapa dirinya hingga mengenal siapa Tuhannya merupakan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan oleh agama ? Dalam hal ini adalah Islam.

Deskripsi ini merupakan suatu hal yang perlu menjadi bahan pemikiran, bahan pemikiran bagi instansi pendidikan yang seluruh warganya adalah muslim.

Tahun ini, Ramadhan 1433 H, Madrasah Tsanawiyah Swasta ( MTs S ) Maninjau, atau populer dengan sikola panyinggahan, berupaya mewujudkan hal tersebut dengan rancangan kegiatan ramadhan, seperti : bedah film Islami, tadarus, muhadharah, belajar kaligrafi, musikalisasi puisi islami, membaca cerpen islami, penghijauan, membuat mading Islami, praktek ibadah, hafalan ayat, bacaan shalat jenazah, serta kebersihan lokal dan keindahan taman.


Kita merancang, yang ketentuan berada pada Allah swt. Jika rancangan kita tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan, toh kita setidaknya telah berupaya menancapkan nawaitu kebaikan, yang semoga dicatat sebagai amal shaleh, dan menjadi ilmu yang membawa manfaat.

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar